Bahaya Kecanduan Judi Online untuk Keharmonisan Keluarga

Bahaya Kecanduan Judi Online untuk Keharmonisan Keluarga Javabetsport
41 Views

Kecanduan judi online sering menimbulkan kerugian finansial besar dalam rumah tangga. Sebuah studi di Indonesia mengungkap bahwa sekitar 84 % pengguna internet sering melihat iklan ini di media sosial. Ketika seseorang terjebak dalam layanan seperti “slot online” atau “slot gacor”, pengeluaran menjadi tak terkendali. Kerugian tersebut bisa memicu konflik antara pasangan, anak merasa terabaikan, dan suasana rumah jadi tegang.

Ketika anggota keluarga terlibat dalam judi online, komunikasi dalam rumah sering terganggu. Misalnya, waktu bersama keluarga digeser oleh aktivitas judi dan stres dari kerugian. Anak-anak pun bisa menyaksikan perubahan perilaku dan mulai merasa tidak aman atau bingung. Menurut laporan resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lebih dari 80.000 anak di bawah usia 10 tahun telah terpapar judi online di Indonesia. Lingkungan keluarga yang awalnya hangat kemudian bisa menjadi penuh kecemasan.

Promosi “slot gacor” sering menampilkan kemudahan menang besar-besar sehingga anak atau anggota keluarga muda bisa tergoda tanpa memahami risikonya. Untuk menjaga keluarga, pihak sekolah seperti SLB Nur Abadi dapat bekerjasama memberi edukasi literasi keuangan dan media kepada siswa beserta orang tua melalui tautan resmi sekolah. Upaya edukasi ini menegaskan bahwa judi online bukan jalan mudah memperoleh uang dan bahwa keharmonisan keluarga butuh komitmen bersama. Menurut data, sekitar 6,1 % responden bersedia meminjam uang untuk judi online.

Keluarga bisa mulai dengan membuka dialog terbuka tentang risiko judi online dan bagaimana promosi seperti “slot online” menarget generasi muda. Sekolah dan komunitas juga harus aktif melaporkan iklan-ikan yang mencurigakan ke instansi resmi seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) untuk pemblokiran. Apabila anggota keluarga terlanjur terjebak, pertimbangkan dukungan dari layanan profesional atau lembaga perlindungan. Dengan upaya terpadu keluarga, sekolah, dan masyarakat maka keharmonisan keluarga dapat dipulihkan.

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.